Wahana Lunar Reconaissance Orbitter (LRO) berhasil memotret lokasi pendaratan misi Apollo 11 yang dilakukan Neil Armstrong dan rekannya, Buzz Aldrin. Citra yang dihasilkan mungkin saja membuat kalangan yang selama ini percaya bahwa misi pendaratan hanya bohong belaka harus berpikir ulang.Dalam citra tersebut, seperti pada gambar, terlihat sisa Lunar Modul (LM) serta alat pembantu dalam gelap, Passive Seismic Experiment Package (PSEP) dan Laser Ranging RetroReflector (LRRR).

 
Pada 16 Juli 1969 Pesawat Apollo 11 berhasil membawa dan menjejakkan manusia untuk pertama kalinya di Bulan.  Niel Amstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins mungkin merupakan nama-nama yang sudah tidak asing lagi kita dengar. Ketiga orang itulah para astronot yang dikirimkan oleh NASA dalam misi penerbangan manusia pertamakali ke Bulan dengan Apollo 11.

Setelah lebih dari tiga dekade terlewati pro kontra masih membayangi peristiwa bersejarah itu. Banyak oknum yang belum sepenuhnya mempercayai bahwa NASA benar-benar mendaratkan manusia ke Bulan. Tapi, benarkah misi Pendaratan Apollo 11 di bulan itu memang benar-benar dipalsukan oleh NASA dengan membuat filmnya di Studio?

 
Pernahkah kamu melihat pelangi? Pernahkah kamu melihat warna-warni di jalan aspal yang basah? Pelangi terjadi akibat dispersi cahaya matahari pada titik-titik air hujan. Adapun warna-warni yang terlihat di jalan beraspal terjadi akibat gejala interferensi cahaya. Gejala dispersi dan interferensi cahaya menunjukkan bahwa cahaya merupakan gejala gelombang. Gejala difraksi dan polarisasi cahaya juga menunjukkan sifat gelombang dari cahaya.
(pola warna-warni di atas aspal basah yang dikenai bensin terjadi akibat interferensi cahaya)
Gejala fisika yang lain seperti spektrum diskrit atomik, efek fotolistrik, dan efek Compton menunjukkan bahwa cahaya juga dapat berperilaku sebagai partikel. Sebagai partikel cahaya disebut dengan foton yang dapat mengalami tumbukan selayaknya bola.

Efek Fotolistrik

Ketika seberkas cahaya dikenakan pada logam, ada elektron yang keluar dari permukaan logam. Gejala ini disebut efek fotolistrik. Efek fotolistrik diamati melalui prosedur sebagai berikut. Dua buah pelat logam (lempengan logam tipis) yang terpisah ditempatkan di dalam tabung hampa udara. Di luar tabung kedua pelat ini dihubungkan satu sama lain dengan kawat. Mula-mula tidak ada arus yang mengalir karena kedua plat terpisah. Ketika cahaya yang sesuai dikenakan kepada salah satu pelat, arus listrik terdeteksi pada kawat. Ini terjadi akibat adanya elektron-elektron yang lepas dari satu pelat dan menuju ke pelat lain secara bersama-sama membentuk arus listrik.

    Fisika

    Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan pemahaman mendasar tentang hukum-hukum yang menggerakkan materi,energi, ruang, dan waktu.


    Click to set custom HTML

    Categories

    All
    Fisika Amazing
    Fisika Klasik
    Fisika Modern
    Tokoh Fisika
    What's New

    Archives

    May 2012
    April 2012
    March 2012

    My Accounts