Bulan terlihat bersinar dari Bumi lantaran ia mendapat cahaya dari Matahari. Cahaya ini kemudian dipantulkan Bulan ke berbagai arah. Ketika cahaya pantul ini mengenai mata kita (bahkan pada siang hari), kita dapat melihat Bulan. Cahayanya yang tiba di mata kita lebih redup dibandingkan dengan cahaya Matahari. Namun, cukup untuk menerangi malam hari. 
Pada waktu-waktu tertentu kita juga bisa melihat Bulan di siang hari. Untuk melihat satelit Bumi pada siang hari itu, kita harus mengarahkan mata pada cahaya pantul ini. Karena terik Matahari pada siang hari, Bulan lebih mudah terlihat ketika besarnya lebih dari setengah.



Sumberhttp://www.yohanessurya.com
 
Pada siang hari cahaya Matahari tepat di kepala kita. Cahayanya mengenai daerah yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan daerah yang ditimpa oleh cahaya yang datang miring pada pagi hari. Akibatnya, pada siang hari cahaya Matahari tampak lebih menyilaukan. Warna merah pada pagi hari dan kuning keperakan pada sore hari disebabkan proses hamburan cahaya oleh partikel-partikel di atmosfer kita. Di Bulan, yang tidak ada atmosfernya, Matahari tidak terlihat merah atau kuning.


Sumber: http://www.yohanessurya.com
 
Atmosfir bumi mengandung molekul gas kecil dan partikel (butiran) debu. Sinar matahari yang memasuki atmosfir tersebut bertemu dengan molekul gas dan partikel debu tadi. Warna sinar yang memiliki gelombang sinar lebih panjang seperti merah dan kuning, dapat melewati dan menembus molekul gas dan debu tadi. Tetapi warna biru yang memiliki gelombang sinar lebih pendek dipantulkan kembali ke atas atmosfir. Itulah mengapa langit terlihat berwarna biru. Prinsip yang sama berlaku juga dengan air di laut atau danau yang terlihat berwarna biru.

 
Hujan butiran es biasa terjadi ketika ada badai. Awan-awan badai terdiri atas campuran air dan kristal salju. Ketika kristal salju jatuh dari bagian atas awan ke bagian bawahnya, kristal ini akan bercampur dengan air membentuk butiran es. Akibat badai, sebagian butiran es ini ada yang naik kembali kebagian atas awan.

Ketika butiran ini turun kembali, butiran akan membawa air dan membekukannya sehingga terbentuk butiran es yang lebih besar. Setelah cukup besar butiran-butiran es ini akan turun ke Bumi sebagai hujan es (
hail). Di beberapa tempat butiran es ini ada yang sebesar telur ayam.

Sumber:  http://www.yohanessurya.com/
 
Seorang pemain ice skating dapat meluncur pada lantai es karena terbentuknya lapisan tipis air diantara pisau sepatu luncurnya dan permukaan es akibat tekanan dan gesekan pisau pada lantai es. Air tidak dapat mencengkeram mata pisau sepatu seluat es. Jadi pemain dapat meluncur diatas lantai es dengan mudah. Sesaat setelah pemain ice skating melewati  lapisan tipis tersebut, tekanan normal kembali dan airpun segera membeke kembali mejadi es.
 
Pada cuaca panas, kulit kita berkeringat. Keringat ini menguap dan kalornya diambil dari tubuh kita sendiri sehingga tubuh kita menjadi lebih dingin. Tidak seperti kita, anjing tidak memiliki kulit yang berkeringat. Ketika cuaca panas, anjing menjulurkan lidahnya agar terjadi penguapan pada air ludahnya, dan tubuh anjing menjadi lebih dingin.
 
Bagaimana ikan dan tumbuhan dalam danau bertahan hidup selama musim dingin? Anomali air sangat penting bagi kehidupan ikan dan tumbuhan di dalam air pada cuaca sangat dingin. Ketika air dingin di dalam danau mencapai suhu dibawah 4 derajat Celcius, pertambahan volume air karena karena pemuaian akan memperkecil massa jenis air yang lebih dingin.

 
Mata binatang dan serangga lebih peka terhadap radiasi dengan panjang gelombang yang tidak dapat kita lihat. Lebih bereaksi terhadap sinar ultraviolet. Suatu bunga yang tampaknya berwarna seragam bagi kita nampak memiliki suatu pusat gelap bagi seekor lebah, yang memungkinkan lebih banyak mendapatkan nektar.

Sumber : Macmillan Encyclopedia of Science
 
Picture
Orang yang berendam terlalu lama dalam air sering timbul keriput pada telapak tangan dan kaki. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Keriput yang terjadi disebabkan oleh lapisan kulit luar (epidermis) menyerap air sewaktu kita berendam terlalu lama. Kulit di telapak tangan dan kaki lebih tebal dibanding bagian tubuh lainnya, maka perubahan pada bagian ini lebih menonjol.



 
Massa jenis es lebih ringan 89% daripada massa jenis air. Akibatnya sekitar 11% bongkahan/gunung es mengapung diatas permukaan air. Hal ini sangat membahayakan kapal-kapal yang sedang berlayar, terbukti pada kecelakaan bersejarah yang menimpa kapal Titanic pada tahun 1912. Kapal yang "tak bisa tenggelam" tersebut tenggelam setelah menabrak gunung es di Atlantik Utara.

    Aneh & Unik

    Banyak fenomena yang sering kita alami dan terjadi di sekitar kita yang merupakan peristiwa yang aneh dan unik, tapi dapat dijelaskan melalui ilmu pengetahuan

    Archives

    May 2012

    Categories

    All
    Fakta Unik
    Tahukah Anda?